MENGATASI DAMPAK BUDAYA ASING TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA
ABSTRACT:
Technological developments in communication and information are endless. Cause of cultural contact that cannot be avoided. Every country should have a high awareness that globalization will affect the occurrence of cultural contacts with the outside world.
Development of the teenage characters is very dynamic as a result of globalization and the rapid advancement of information and communication technology is a separate issue in the lives of adolescents. Among young people today have been influenced by western culture in the form of waste-culture sensate which is always related to the hedonistic, entertainment-oriented, low taste 3 - S sun-see-sex and consumerist lifestyles, greedy. As for preventive measures, against foreign culture in adolescence are: Increase of faith and piety of the youth culture of one God, increase knowledge and skills and improve education. The role of parents and the environment is very important in adolescent development.
Key words: Impact, Foreign Culture, Character, Youth
I. PENDAHULUAN
Dalam dewasa ini, kita tidak dapat menutup mata, bahwa setiap bangsa dan negara tidak terkecuali Indonesia selalu ada proses interaksi dengan dunia luar. Proses interaksi dan saling mempengaruhi bahkan pergeseran budaya antar bangsa dan negara terjadi dengan cepat yang semakin kompleks. Batas-batas teritorial Negara tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing masing bangsa dan Negara. Hal ini disebabkan berkembang pesatnya teknologi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk budaya. Dengan kemajuan tekhnologi tersebut maka mudah masuknya informasi dan khusus budaya asing ke negara Indonesia.
Dengan masuknya budaya asing tersebut sehingga terjadi perubahan yang dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat. Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan yang tidak tak terbatas. Perubahan dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan. Baik bidang ekonomi, politik maupun sosial budaya. Perubahan disegala bidang kehidupan itu sering disebut perubahan sosial dan perubahan budaya karena berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Meskipun demikan, perubahan sosial dan budaya sebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwa perubahan sosial sebagai sebuah transpormasi budaya dan institusi sosial yang merupakan hasil dari proses yang berlangsung terus menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Menurut max Iver, mengemukakan bahwa perubahan social berarti berarti perubahan dalam hubungan social atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan social (dalam buku A Text book of Sociology). Selo Sumardjan, mengartikan perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat (dalam buku perubahan social di Yogyakarta).
Perubahan sosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam bermasyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain. Perubahan sosial dan budaya memilik keterkaitan yang sangat erat sekali. Suatu perubahan sosial pastilah akan memberikan pengaruh terjadinya perubahan budaya. Perubahan kebudayaan mencakup semua bagian, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi filsafat dan lain sebagainya.Bagian dari budaya tersebut tidak dapat lepas dari kehidupan sosial manusia dalam masyarakat. Perubahan sosial itu juga terjadi dalam kehidupan remaja. Dengan lajunya informasi menyebabkan remaja dengan mudahnya mengakses informasi dari luar. Informasi tersebut dapat ada yang berdampak positif maupun yang berdampak negatif.
II. PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA.
Akar dari kata Karakter dapat dilacak dari kata Latin Kharakter, kharassein, dan kharax, yang maknanya “Tools for marking”, dan “Pointed stake”, dalam bahasa Perancis “Caractere “dalam bahasa Inggris menjadi “Character”, bahasa Indonesia “Karakter”. Dalam kamus Poerwadarminta, Karakter diartikan sebagai tabiat;watak;sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari pada lain. dengan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa perkembangan Karakter adalah Proses pertumbuhan watak, kejiwaan seseorang dibedakan satu dengan yang lainnya. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan kapasitas moral dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan tantangan.
Indonesia Heritage Foundation merumuskan beberapa bentuk karakter yang harus ada disetiap individu bangsa Indonesia di antaranya; cinta kepada Allah semesta alam beserta isinya, tanggung jawab, disiplin dan jujur, hormat dan santun, kasih sayang peduli dan bekerjasama percaya diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah hati dan toleransi, cinta damai dan persatuan.
Disadari bahwa pembangunan karakter remaja dihadapkan pada berbagai masalah yang sangat kompleks. Perkembangan karakter remaja yang sangat dinamis sebagai akibat dari Globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi tentu merupakan masalah tersendiri dalam kehidupan para remaja. Pada aspek sosial budaya, Globalisasi sangat mempengaruhi nilai-nilai solidaritas sosial remaja seperti ; membentuk kelompok-kelompok (Geng) dan hedonistik seperti; Virus akan berimplikasi terhadap tatanan budaya bangsa Indonesia, yang akhirnya berdampak pada berkurangnya rasa Nasionalisme. Maka dari itu agar perkembangan karakter remaja sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa Indonesia.
Remaja akan menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan (Millinium ke Tiga), karena itu Remaja harus dibina denganbudaya yang kuat berintikan nilai-nilai Dinamik yang relevan dengan realitas kemajuan di era globalisasi. Perkembangan kedepan sangat ditentuan oleh peranan remaja sebagai generasi penerus dan pewaris dengan kepemilikan ruang interaksi yang jelas menjadi agen sosialisasi guna mengerakkan kelanjutan survival kehidupan kedepan.
Kenakalan remaja lebih banyak disebabkan rusaknya sistem, pola dan politik pendidikan, kerusakan ini diperparah oleh hilangnya tokoh-tokoh panutan, berkembangnya kejahatan orang tua, luputnya tanggungjawab institusi lingkungan masyarakat, impotensi dikalangan pemangku adat, hilangnya wibawa ulama’ bergesernya fungsi pendidikan menjadi lembaga bisnis dan profesi guru dilecehkan. Oleh karena itu generasi kedepan wajib digiring menjadi generasi yang taat hukumyang dimulai dari keluarga, dengan memperkokoh peran orang tuadan unsur masyarakat secara efektif dalam menularkan ilmu pengetahuan yang berbudaya luhur, berakhlak mulia, bermoral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
III. DAMPAK BUDAYA ASING BAGI REMAJA.
Tidak dapat kita pungkiri Dengan adanya perkembangan zaman dan semakin pesatnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini, akan berdampak semakin majunya peradaban manusia di muka bumi. Salah satu dampaknya adalah adanya perubahan sosial budaya masyarakat Indonesia terutama di kalangan remaja saat ini. Pengaruh yang besar terhadap perubahan perilaku di kalangan Remaja. Masalah besar masyarakat Indonesia secara umum akibat era globalisasi terjadinya Interaksi dan ekspansi kebudayaan ditandai dengan semakin berkembangnya pengaruh budaya pengagungan materi secara berlebihan (Materialialistik) pemisahan kehidupan duniawi dari supremasi agama (sekularistik) dan pemujaan kesenagan indra mengejar kenikmatan badani (bedonistik). Gejala ini merupakan penyimpangan jauh dari budaya luhur turun temurun serta merta telah memunculkan berbagai bentuk Kriminalitas, sadisme, krisis moral secara meluas. Di kalangan remaja sekarang ini telah dipengaruhi oleh limbah budaya barat berbentuk sensate –cultur yang selalu bertalian dengan hedonistik, dengan orientasi hiburan, selera rendah 3 – S sun-see-sex dan gaya hidup konsumeristis, rakus.boros, cinta mode, pergaulan sex bebas individualistik, kebebasan salah arah lepas dari kawalan agama dan adat luhur dengan tampilan permissivesnees dan anarkis.
Budaya sensate memuja nilai rasa panca indera, menonjolkan keindahan sebatas yang dilihat (tonton), didengar dirasa, disentuh, dicicipi, dengan tumpuan kepada sensual, erotis, seronok, mengutamakan kesenangan badani (jasmani), orientasinya hiburan melulu, terlepas kawalan agama, adat luhur, moral, akhlak, ilmu dan filsafat dan tercerabut dari budaya dan nilai-nilai normatif lainnya. Seni dibungkus selimut art for art sake, sensul eksotik, erotik, horor, yang lazimnya melahirkan klub-klub malam, night club, kasino, dan panti pijat. Para remaja banyak cenderung kecanduan norkoba, membentuk geng motor, kesukaan judi dalam urban popular culture, musro, word wide sing dan sejenisnya.
IV. TINDAKAN PREVENTIF TERHADAP BUDAYA ASING.
Perkembangan teknologi dalam bentuk komunikasi dan informasi yang tiada henti. Menimbulkan kontak budaya yang tidak dapat di hindari. Setiap negara harus memiliki kesadaran tinggi bahwa globalisasi akan berpengaruh terhadap terjadinya kontak budaya dengan dunia luar, agar bangsa Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. perlu diciptakan suasana iklim yang mendukung kita untuk menghadapi masuknya budaya asing ke negara Indonesia.
Untuk itu harus adanya suasana keterbukaan artinya negara Indonesia hendaknya tidak menutup diri dari segala hal apa yang datang dari luar, baik kemajuan iptek, pola hidup, pola pikir dan berbagai konsep yang siap untuk suatu pembaharuan. Akan tetapi keterbukaan bukan berarti terbuka selebar-lebarnya, tanpa melalui proses penyaringan, kita harus terbuka, tetapi tetap harus menyeleksi, mana yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan mana yang tidak.
Adapun tindakan preventif bangsa Indonesia terhadap budaya asing adalah :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita terhadap budaya Tuhan yang Maha Esa.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
3. Meningkatkan pendidikan.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
5. Meningkatkan penguasaan teknologi modern.
6. Meningkatkan kinerja dan etos kerja yang tinngi.
Maka dari itu, sebagai bangsa harus tetap waspada dari pengaruh negatifnya. Dalam kehidupan masyarakat yang sedang mengalami transisi, generasi muda terjepit antara norma lama dan norma baru. Generai tua seolah-olah tidak menyadari bahwa sekarang ukurannya bukan lagi usia.
V. PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa perubahan social adalah perubahan struktur fungsi sosialnya. Oleh karena itu perubahan social berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan dan sering kali perubahan social berakibat pada perubahan budaya.
Max Weber berpendapat bahwa perubahan social budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuain unsure unsure (dalam buku Sociological Writings)
W. Kornblum berpendapat bahwa perubahn sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secacara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku sociology in changing World)
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad, M.Pd, M.Muchlas Rawi, Norkamaruddin M, M.Pd. 2010. Pendidikan Karakter Teori dan Implementasi.seri Pendidikan Karakter. Jakarta : Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Sudarto, dkk. “Ilmu Pegetahuan Sosial Kelas IX “2008; Tambunan Bekasi, PT. Adhi aksara abadi Indonesia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
At, Sugeng priyanto, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan ; Tambunan Bekasi; PT. Adhi Aksara Abadi Indonesia. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wahyu Nugroho, Pendidikan Kewarganegaraan, 2009 PT. Macanan Jaya Cemerlang. Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. Drs. SUGENG
2. SULASTRI, S.Pd.
3. ANDINA HERIYANI, S.Pd.
4. MUSLIMAWATI, S.Pd.I.
5. NUR HASANAH, S.Pd.
Strange "water hack" burns 2 lbs in your sleep
BalasHapusWell over 160 thousand women and men are utilizing a easy and secret "water hack" to lose 1-2 lbs each and every night in their sleep.
It is easy and works every time.
This is how you can do it yourself:
1) Go get a glass and fill it with water half the way
2) Proceed to learn this weight loss hack
you'll become 1-2 lbs thinner when you wake up!