DAMPAK GLOBALISASI DALAM PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA SISWA SMP
ABSTRACT
Events in addressing the development of the times like these, many cultural threat in the form of freedom That comes from outside. When too much freedom, then the values and norms of the local culture, especially religious values will this freedom is threatened. In here is not freedom of thought, freedom of expression for the sake of social control, but the freedom That leads to physical satisfaction, selfishness, and Hedonism.
Through civic education the expected negative impact of globalization can be avoided, so That in the era of globalization do not lose the character and identity of the students and the general identity of the nation of Indonesia.
KEY WORDS: globalization, the impact
A. PENDAHULUAN
Di Era globalisasi dewasa ini sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap bangsa dan Negara, tidak terkecuali Indonesia termasuk juga dikalangan anak-anak SMP. Proses interaksi sosial saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan terjadi pergesekan kepentingan antar–bangsa dalam pergaulan dunia. Perubahan yang terjadi dengan cepat dan mencakup masalah yang semakin kompleks.
Batas-batas teritorial antar Negara sudah tidak lagi menjadi pembatas bagi kepentingan masing-masing bangsa dan negara.
Dibidang ekonomi terjadi persaingan yang semakin ketat, sehingga semakin mempersulit posisi negara-negara miskin. Sementara itu dalam bidang politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan terjadi pula pergeseran nilai, misalnya globalisasi di bidang politik tampak bahwa dengan demokrasi dan HAM telah dijadikan ukuran dunia internasional untuk menentukan apakah negara tersebut dinilai sebagai negara beradab atau bukan. Dalam faktor-faktor perubahan sosial budaya tersebut secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak negatif dan positif.
B. DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL ANAK
1. Dampak Globalisasi adalah akibat yang timbul dari perkembangan/perubahan yang terjadi diberbagai bidang kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat pekerjaan, maupun tempat tinggal yang berbeda. Sedangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat lihat dari yang paling kecil, yaitu: keluarga, suku bangsa, dan bangsa, serta keaspek kenegaraan yang meliputi infrastruktur dan suprastruktur.
2. Dampak Globalisasi dalam bidang Ekonomi dapat dilihat dalam sistem kapitalisme pasar bebas, yang mana sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu, modal diinvestasikan kedalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba. Dalam perkembangan sistem kapitalisme, karena timbulnya persaingan tidak sehat dan mengabaikan unsur etika dan moral. Dimana yang modalnya kuat akan menguasai modal yang lemah.
3. Dampak Globalisasi dalam bidang sosial budaya perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Dikalangan generasi muda banyak yang kehilangan jati dirinya, seperti yang terjadi pada lingkungan SMP. Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup ala barat yang tidak cocok diterapkan di Indonesia. Namun dalam sisi lain globalisasi juga dapat mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa. Seperti melahirkan pranata-pranata atau lembaga-lembaga sosial baru sperti Lembaga swadaya Masyarakat (LSM), Perkembangan pakaian,seni, teknologi dan ilmu pengetahuan.
4. Dampak Globalisasi dalam bidang politik ditandai dengan adanya perubahan sistem kepartaian, sehingga memunculkan partai-partai baru, yang menyebabkan kesadaran akan perlunya jaminan perlindungan hak asasi manusia (HAM).
Dari dampak globalisasi diatas terhadap perubahan sosial budaya pada siswa SMP dapat dilihat dari berbagai aspek antara lain sebagai berikut:
a. Dari segi positifnya tampak dari berbagai aspek kehidupan seperti : cara berpakaian, model rambut, cara berbicara, cara bergaul, cara berkomunikasi, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Dari segi negatif perubahan sangat menonjol dalam tata cara pergaulan, sikap, dan tingkah laku yang sudah tidak lagi mencerminkann ilai-nilai peradaban, yang menyebabkan hancurnya moralitas sebagai anak bangsa Indonesia. Dalam hal ini dapat dilihat dengan adanya alat komunikasi seperti: TV, parabola, telepon, VCD, DVD, serta Internet yang membuat kita dengan mudahnya berhubungan dengan dunia luar. Dengan alat-alat komunikasi tersebut kita dapat menyaksikan tayangan yang tidak seharusnya dilihat apalagi bagi kalangan anak-anak, apalagi tayangan tersebut sering kali menayangkan adengan kekerasan dan lebih berkesan di benak anak-anak dibandingkan dengan kelemahlembutan dan kasih sayang. Dikalangan tertentu ada anggota masyarakat yang merasa naik gengsinya jika mengikuti gaya hidup global. Biasanya kelompok ini mempunyai gaya tersendiri dalam mendefinisikan keperluan sehari-hari misalnya: kemana harus nonton, ke mana harus makan, kemana harus jalan-jalan dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini, banyak ancaman budaya berupa kebebasan yang datang dari luar. Ketika kebebasan berlebihan itu, maka nilai-nilai dan norma budaya lokal, terlebih lagi nilai agama akan terancam.Dalam hal ini kebebasan disini bukan kebebasan berfikir,kebebasan menyampaikan pendapat demi control sosial, namun kebebasan yang menjurus pada kepuasan lahiriah, egoisme, dan hedonisme. Akibat negatif dari kebebasan seperti inilah yang kemudian berupa kebebasan penyalahgunaan narkoba, kebebasan sex, kebebasan minuman keras dan sejenisnya. Hal ini perlu disikapi bahwa globalisasi sebagai tantangan bagi Indonesia. Namun demikian globalisasi juga sebagai peluang bagi Indonesia, terutama nilai-nilai dan praktik yang positif, misalnya budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, kompetisi, kerja keras, menghargai waktu, penghargaan terhadap orang lain, terpanggil untuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita, demokrasi, egalitarianisme dan sebagainya. Disinilah seharusnya agama dan pancasila mampu memberikan bimbingan ke arah yang baik. Dalam menyikapi globalisasi dengan filter pancasila diera globalisasi ini pergesekan dan saling mempengaruhi antar nilai-nilai budaya tidak bisa dihindarkan. Untuk itu, bangsa Indonesia bukan saja harus mampu bertahan, namun juga harus mampu berperan aktif. Kalau peran ” bertahan“ ada kemungkinan akan menimbulkan isolasi, ketertutupan dan inferiority, peran “aktif“ (usaha memengaruhi) akan menghasilkan keterbukaan dan superiority. Bangsa Indonesia hendaknya mampu menyelamatkan bangsanya dari dampak negatif globalisasi. Dalam perkembangan globalisasi sekarang ini, maka bangsa Indonesia harus memiliki sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi di berbagai bidang diantaranya:
a. Bidang ekonomi ditandai adanya liberalisasi ekonomi serta perdagangan bebas. Adapun cara seperti ini akan berdampak terhadap negara miskin, yang mana negara akan semakin tergantung pada negara maju.
Di Indonesia Ekonomi Pancasila sebagai solusi. Sistem ekonomi pancasila ditopang oleh lima pilar yang membentuk satu kesatuan sistem yang bersifat holistik. Sila Ketuhanan dan Kemanusiaan adalah dasar (landasan) sistemnya, sila Persatuan dan Kerakyatan merupakan cara (operasionalisasinya) dan sila Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia merupakan tujuan yang hendak dicapainya. Mengacu pada rumusan ekonomi pancasila, Prof. Mbyarto maka dapat dikemukakan pilar sistem ekonomi pancasila meliputi ekonomika etik dan ekonomika humanistic (dasar), nasionalisme ekonomi dan demokrasi ekonomi (cara/metode operasionalisasi), dan ekonomi berkeadilan sosial (sebagai tujuan).
b. Bidang politik isu yang menonjol adalah tentang hak asasi manusia, demokrasi, dan keterbukaan.
c. Bidang sosial budaya ditandai dengan gaya hidup yang matrialistis, hedonis, individualis dan sekuler yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia sebaiknya dihindari.
Melihat dari dampak globalisasi yang semakin kompleks tersebut diatas dalam perubahan masalah sosial budaya yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan siswa sekarang ini, maka sikap terpenting bagi bangsa Indonesia adalah:
a. Menyaring kebudayaan dari negara lain,dengan tujuan agar nilai-nilai budaya kita tidak hilang/tergeser oleh nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
b. Menerima kebudayaan asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
c. Menerima berbagai bentuk sumbangan dari negara lain yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan,asal tidak dengan syarat tertentu.
d. Membuka peluang pangsa pasar, penanaman modal asing guna menambah devisa negara, dengan tujuan dalam dalam rangka pemenuhan kebutuhan perekonomian masyarakat.
e. Menerima berbagai masukan Ilmu pengetahuan dan tegnologi (IPTEK ) guna menambah wawasan yang lebih luas demi kemajuan dan perkembangan dalam dan luar negeri sesuai dengan perkembangan zaman.
C. PENUTUP
Di era globalisasi sekarang ini menuntut peran serta aktif orang tua demi eksistensi pertumbuhan sosial anak di usia SMP.Globalisasi yang merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang bersifat mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, akan memberikan dampak baik yang bersifat, positif, maupun yang bersifat negatif.
Dampak globalisasi yang tidak bisa di pungkiri ini tidak terelakkan juga di kalangan para pelajar SMP,dalam upaya menyikapi dampak yang merugikan bagi siswa sudah sepantasnya guru atau sekolah mengantisipasinya.Dengan melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan dampak negatif globalisasi dapat dihindari,sehingga di era globalisasi tidak kehilangan karakter dan jati diri siswa dan umumnya jati diri bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Priyanto, ATS,dkk 2008, Contextual Teaching and Learning, Pendidikan Kewarganegaraan, Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Murdiono, M 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Intan Pariwara, Klaten.
Subakdi 2007, Pendidikan Kewarganegaraan, Sekawan Cipta Karya, Surakarta.
PENYUSUN KELOMPOK 4: 1. Drs. SUWADJI 2. MARIA RUPINA, S. Pd 3. LINSA SARAGIH, S.Pd 4. SUMIATI, S. Pd 5. SUYATI, S. Pd |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar